Pages

Sabtu, 07 September 2013

CINTA DALAM PENGGAPAIAN ASA




Mencintai dan dicintai merupakan salah satu fitroh keberadaan Manusia yang hidup di dunia ini, mulai dari balita sampai yang lanjut usia,semuanya membutuhkannya. Tak hayal bila sifat itu menjadi tolak ukur manusia dalam menjalani skema dinamika kehidupannya. Manusia dengan sejuta problematika kehidupannya kadangkala dalam kondisi dukapun masih bisa  tertawa dan tersenyum, jika ada siraman kasih sayang dari orang yang ia cintai. Cinta juga dapat berimpikasi pada penggapaian asa seorang di masa depan, semisal seperti yang kita ketahui dalam sejarah BJ. HABIBI, sosok deklarator pesawat terbang Indonesia, yang bias meraih semua mimpi mimpinya karena dukungan (motivation) dari orang yang ia cintai (ainun), perhatian yang lebih yang diberikan Ainun pada pencitraan kehidupan habibi, mengantarkan seorang  Habibi menggapai semua yang ia impikan.
            Tak sedikit contoh (amsal) yang lain yang menggambarkan, betapa kuat peranan cinta itu dalam kesuksesan seseorang, power cinta tidak semua orang melihat persepektif wanita, adakalanya sebagian orang yang mati matian menggapai asanya demi orang tua tercinta, karena pada hakikatnya cinta yang baik dan tulus ialah ketika lejutan cinta itu di aplikasikan ke hal hal yang bermanfaat bagi kehidupan, bukan malah di aplikasikan dalam ranah yang tidak jelas yang sifatnya mengandung nilai maksiat.
            Yang menjadi persoaalan remaja sekarang, ialah ketika cinta itu mulai menjadi sebuah tempat pelarian dikala  mulai malas dengan aktifitas yang menunut pada pintu gerbang kesuksesan, malah sebaliknya, mereka cendrung dengan adanya curahan kasih dari orang yang ia cintai, mereka gunakan untuk hala hal yang tidak bermanfaat, seperti ketemuan, pacaran dan lain lain yang sifatnya menuju arah kemaksiatan. Sungguh miris dan memperhatinkan jika kita melihat potret tingkah laku remaja sekarang dalam persepektif cinta, andai saja remaja remaja sekarang dapat menfiltrasi hakikat cinta dari sudut kebaikan, Maka keberadaan masa depannya akan lebih baik.
            Namun demikian keterikan Mnusia pada aroma kasih sayang, tidak lepas dari pemberian Allah kepada hambanya untuk mengasimilasikan kadar kandungan cinta pada setiap orang yang membutukannya, baik orang tua, saudara sampai pasangan hidup. Dan jadikanlah dari sisi cinta sebagai alat untuk beribadah kepada Allah, dengan merealisasikan perintahnya dan menjahui larangannya, lewat asa yang gemilang mari kita arahkan anugrah itu untuk menggapainya. Dan semoga kita termasuk orang orang yang bias mensyukuri nikmta cinta itu (Amiin)
Malang,04 september 2013

0 komentar:

Posting Komentar